Saturday, July 05, 2008

sakit

awalnya
sabtu lalu tanggal 28 juni ba'da subuh oom tiduran sambil nonton tv, tiba tiba perut mules, oom mau ganti celana dengan kain sarung, TAPI ........BLANK!!!! disconnect. Otak dan indra yang lain ga nyambung, bingung, mau pake kain sarung aja ga ngerti caranya, mulai panik, tapi masih sadar berusaha tidak jatuh, akhirnya berhasil pakai kain sarung, tapi mulesnya hilang. Selanjutnya oom duduk di kursi panjang di dapurnya ibu odah, suara mulai cadel/pelo, ga jelas kata kata yang keluar, istighfar terus ga brenti, tasbih, tahmid, tahlil, takbir terus ajam itu kira kira jam setengah enam, blom ada yang bangun, si Agus karyawan oom masih tidur, ga lama bu odah bangun, oom panggil panggil tapi dia ga paham, omongan oom ga jelas, akhirnya bu odah bangunin si agus. oom minta hp sama si agus, pegang hp mulai telpon, pertama telpon kang ade, tukang pijit tuna netra langganan oom, trus telpon umi, umi panik. Kang ade datang duluan mulailah dipijit refleksi, "kakinya dingin" katanya. Waktu sedang dipijit umi datang sama fauzan, adik oom, rencananya langsung mau ke rumah sakit, tapi ditunda menunggu pijitnya selesai, alhamdulillah setelah dipijit kondisinya membaikm cadelnya berkurang, kata katanya mulai jelas, walau belum normal. selesai dipijit kami langsung berangkat ke rumah sakit fatmawati, di perjalanan cadelnya kambuh (selain cadel dan disconnect tidalk ada keluhan lain, ga lemes, ga keram, biasa aja)

d IGD (instalasi gawat darurat)
Begitu sampai dirumah sakit kami langsung ke instalasi gawat darurat (kalo ga perlu sebaiknya jangan masuk ruangan ini) isinya pasien yang baru masuk dengan segala macam kondisi yang darurat cenderung gawat.
Begitu masuk IGD oom langsung didatangi 2 orang perawat yang mengukur tensi dan temperatur, 160/90 shu 36.3. Kemudian langsung di tusuk jarum infus, susternya bilang, "tahan ya pak, tangannya dikepal tapi jangan ditarik" dasar si oom malah nyaut gini " alah cuma jarum suster, di palestine orang di bom" ( oom jadi inget emailnya huda ) susternya senyum senyum aja, kemudian disudut ruangan tiba tiba ada yang menangis menjerit jerit, rupanya ayahnya meninggal ( ruangan IGD isinya kira kira 20 tempat tidursemua penuh, ada yang jerit jerit, ada yang merintih gara gara minum garam inggris, perutnya mules 3 hari ga BAB).
oom tambah stress, umi dan fauzan adik oom ngurus administrasi dan lain lain, kemudian tempat tidur oom didorong masuk ruang radiologi (kalo ga salah) di rontgent dadanya kemudian di rekam jantung dengan alat yang menyeramkan, beberapa karet yang dihubungkan dengan kabel kabel di tempelkan di dada oom, terus ada 4 gelang besi yang dipasangkan di pergelangan tangan dan kaki, oom nyeleyuk lagi " tadi di foto, sekarang direkam waaah multimedia nih, suster nanti kirim ke email ya " susternya mesem doang, umi ketawa. disebelah oom yang mules karena makan garam inggris, ditemani istrinya mungkin, nangiiiis terus mules perutnya.
ga lama oom didorong ke ruang CT scan, mau direkam otaknya, diruang ini penuh perjuangan dan doa, kepala oom harus ditekan supaya nempel didudukan kepala buat CT scan, tetapiii karena punggung oom melengkung, susahnya minta ampun, udah diganjel segala macem tetep susah, stress karena susah di scan, oom minta pipis, dituntun fauzan dan perawatnya, dikamar mandi after pipis oom baru tau kalo oom ga bisa meludah, susaaaaaaaah banget, rupanya struktur mulutnya mencong di bagian dalam, makin ketauan waktu minum, airnya keluar dari mulut sebelah kiri, dalam hati oom menggumam " tenaaaaaaaaaaang masih iduup, belanda masih jauuuuuuuuuuh"
Akhirnya dengan seadanya oom di scan otaknya, alatnya seperti teleporter di film startrek, ada tempat tidur yang beroda yang bisa menggeser tubuh pasien masuk ke lorong berlampu terang, terus ada lampunya yang muter keliling memutari kepala.
Selesai di scan oom dibawa kembali ke IGD menunggu hasil scan dan lab, didorong sama perawat dan adik oom , fauzan, oom bilang sama adik oom, "an, di toko gw ada tuh scanner, tapi rusak" adik oom senyum senyum aja.
kembali ke IGD kembali stressnya nambah, denger suara jeritan dan tangisan, rameeee banget.
setelah menunggu sekitar 2 jam, datanglah hasil lab dan ct scan, kesimpulannya oom harus di opname sekitar 3 sampai 5 hari. Masuklah ke ruang anggrek vanda 3, ups ada yang terlewat, waktu di IGD oom mau telpon temen yang ada di phone book, yang terlihat pertama nomernya ibrahim bafagih, oom telpon baim, dengan suara yang masih cadel oom bilang oom masuk rumah sakit, baim suaranya panik, oom bilang tolong kasih tau yang lain, eh malah diposting di jamaah net .
di anggrek vanda 3
Kamarnya cuma buat 1 pasien, istilahnya VIP C, ada sofa buat yang nunggu, ada TV, pake AC, viewnya halaman rumah sakit yang tamannya asri, diluarnya ada musholla, kalo buat yang sehat sih nyaman, tapi buat oom yang lagi sakit tetep aja bete. telpon mulai sering berdering, dari teman, sanak family, Fahim, vhariz juga telpon, semua ga percaya si oom kena stroke ( sama, oom juga ga percaya, selama ini sehat sehat aja, paling pusing dikit)
Makan malam datang, nasinya nasi tim, lembek mirip bubur, lauknya beragam, ada daging di semur, tempe orik, sayur DAN SEMUA RASANYA ADEM. ( beberapa hari setelah pulang dari rumah sakit lidah oom masih mati rasa)
MUlailah banyak yang datang besuk, pertama yang datang Muhammad Rashid Babsel, pulang kerja dia mampir, oom tanya dapat info dari siapa? dari fahim katanya.
O iya oom masuk rumah sakit hari sabtu, jadi dokternya libur sampai minggu, yang ada cuma dokter jaga, 3 hari oom ga dikasih obat, cuma infus dan obat suntik berupa vitamin otak dan vitamin c katanya.
sejak masuk ruang rawat oom sudah merasa sehatsemuanya sudah back to normal, kecuali bete, tvnya lokal semua ga ada cable, untung oom bawa hp yang bisa browsing, liat email, friendster, jamaah net, eh liat postingnya baim ternyata banyak yang reply mendoakan oom, oom nangis, terharu, bahagiaaaaaaa banget rasanya baca reply sahabat sahabat oom yang baik.
satu persatu keluarha besar oom datang, terutama adik adik oom yang datangnya ga ikut aturan jam besuk, di hari ke empat malah mereka datang jam 1 malam, oom udah ngantuk terpaksa bangun eh laper, oom bilang, "beliin makanan dong" akhirnya telpon 14045 mc D, oom cuma makan ayam + nasi, soft drinknya ga minum, hari ke lima dokternya datang periksa, oom minta pulang, bete kelamaan tiduran terus, terus di tes tangan kaki dan mata oom, akhirnya dokternya kasih ijin pulang. Alhamdulillah hidup lagi.
(masih ada beberapa cerita sekitar rumah sakit, tapi nanti aja ya, udah kebanyakan ngetik, capek, to be continue deh)

1 comment:

baim said...

".......di hari ke empat malah mereka datang jam 1 malam,....."

hahahaha, dasar jamaah