Friday, May 08, 2015

sesuatu yang paling berharga milikmu adalah waktu......

Assalamu alaykum,
setelah beberapa waktu tidak menulis di blog ini lagi, entah tau tau sekarang pengen nulis lagi, mungkin kangen, atau mungkin juga pengen ninggalin sesuatu buat dijadiin pelajaran dan peringatan buat yang baca, terutama saudara, sahabat, kerabat, handai taulan (agak lebay dikit gpp).
setengah abad lebih Alloh telah memberi oom iwan kesempatan hidup, dan entah masih berapa lama lagi kesempatan ini ada, mumpung masih sempat, mumpung masih ingat, oom iwan ingin mengingatkan kita semua untuk lebih menghargai waktu.
Ya, waktu.
Waktu mengalir tak bisa di hentikan tak bisa ditahan, dia berjalan terus detik demi detik demi detik, dan sampai akhirnya kita yang berakhir, dan waktu masih terus berjalan.
Ketika kita masih berjalan bersama jalannya waktu, apa sajakah yang sudah kita lakukan? apa sajakah amal kita? apakah kita masih punya waktu untuk sesuatu amal kebaikan ?
Begitu banyak waktu kita terbuang sia sia untuk sesuatu yang sia sia, berapa lama kita online di depan PC berselancar melihat berita dan cerita yang sia sia ?
Waktu yang telah berlalu tidak bisa diulang, karena waktu berjalan maju maju maju....
waktu yang tersisa tidaklah kita tau berapa lama lagi,
sungguh kita rugi. sangat sangat rugi jika kita tidak memanfaatkan waktu dengan baik.

Demi masa.
sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Thursday, May 01, 2014

wani ?

ada temen di facebook bikin jokes, begini ceritanya:

Percakapan antara Ayah dan Anak sepulang sholat Jum'at.
Ayah : Nak, tadi dengerin khotbahnya?
Anak : Dengerin donk Yah...
Ayah : Sekarang Ayah tes, sebagai Anak harus berbakti pada siapa?
Anak : Ibu...
Ayah : Kemudian siapa lagi?
Anak : Ibu...
Ayah : OK, selanjutnya siapa?
Anak : Ibu...
Ayah : Bagus, abis itu siapa?
Anak : Ayah....
Ayah : Pinter, jadi Ibunya ada berapa tadi?
Anak : ada 3
Ayah : Ayahnya berapa?
Anak : 1
Ayah : Ibu kamu berapa?
Anak : 1
Ayah : Berarti kurang berapa?
Anak : 2
Ayah : Sip, nanti sampe rumah bilang sama Ibu ya.....
:))

sudah terasa lucunya? masih ada lanjutannya nih, salah satu temennya kasih komentar begini:

 Anak menghampiri ibunya yg sedang memasak di dapur.
Anak: Ibu, tadi kata Bapak, seharusnya aku punya tiga ibu, karena sekarang baru satu, jadi masih kurang dua.
Ibu: Nak, kamu tau ini sayur apa?

Anak: Terong, Bu.
Ibu: Bagaimana caranya agar satu terong ini bisa dinikmati oleh tiga orang?
Anak: Dipotong tiga Bu.
Ibu: Anak pintar. Nanti kamu bilang Bapakmu ya....


sudah mulai ngakak? masih ada nih lanjutannya:

 
sang anak lalu mendatangi bapaknya yang sedang minum kopi di teras rumah.
Anak: yah, kata ibu kalau ibunya 3, terongnya mau di potong 3 ntar.
Ayah: wah, bagus itu nak. Jadi smua org kebagian terongnya. Ibumu adil juga ya nak. Kamu ingat kan ap
a yg ustadz tadi bilang di masjid tentang barakah?
Anak: ingat donk yah, kalau orang hidup itu mencari barakah. Apa hubungannya dengan terong yah?
Ayah: nah itu dia, kl kita makan bersama2 lebih berbarokah. InsyaAllah kl niatnya bener, terong 1 cukup utk ber3 karena......?
Anak: lebih berbarokah ya yah.....
Ayah: MasyaAllah..pinter anaknya ayah...Nanti kamu bilang ibumu ya nak...


hehehe.......

Saturday, March 23, 2013

waktu jangan buang waktu

Sudah setahun lebih tidak posting di blog ini, waktu semakin sempit rasanya, 24 jam sehari terasa kurang, walaupun ternyata hidup tidak sibuk sibuk banget, cuma habis di depan monitor memantau berita tanpa makna, tanpa faedah..........
waktu cepat sekali berlalu, basi. setiap waktu cuma buang waktu tanpa tau bagaimana cara menghentikannya.

Friday, August 17, 2012

Carilah Hatimu

Nasehat Ibnul Qayyim al-Jauziyyah:

Carilah Hatimu Di Tiga Tempat :

1. Pada saat mendengarkan Al-Qur’an
2. Di majelis dzikir (ba’da shalat, menuntut ilmu syar’i dan lain-lain)
3. Ketika sedang menyendiri

Jika kamu tidak mendapatkannya di tiga tempat itu, maka memohonlah kepada Allah agar memberimu hati, karena sesungguhnya kamu tidak mempunyai hati.

sumber

Fsi Al-kautsar Sunnah

Thursday, July 09, 2009

Wednesday, April 08, 2009

GOTCHA ! ..................... KENA LU !

Bored during a long flight, an eminent scholar leaned over and woke up
the man sleeping next to him to ask if he would like to play a game.

"I'll ask you a question," he explained. "If you don't know the answer,
you pay me $5. But if I don't know the answer to your question I'll pay
you $50."


When the man agreed to play, the scholar asked, "What's the distance
from the earth to the moon?" Flummoxed, the man gave him the $5. "Ha!"
said the scholar. "It's 400 000 kilometres. Now it's your turn."


The man was silent for a few moments and then asked, "What goes up a
hill with three legs and comes down with four?"


The academic racked his brains for half an hour, and finally handed over
his $50. "Okay, okay, what is the answer?" he asked.


The man said, "I don't know," handed him a $5 bill and went back to sleep.

langit ...........................ya diatas (memangnya mau pindah?) =)) =)) =))

temenOom: OM lg dmana oM?
oomiwan: toko
temenOom: Liat langit oM
temenOom: Buruan

oomiwan: ada apa?
oomiwan: lagi makan
temenOom: Buruan oM

oomiwan: ada apaan?
temenOom: Liat dulu,cpt
oomiwan: sebelah mana?
temenOom: Atas
oomiwan: gerhana?

temenOom: Purnama
temenOom:




Life Must Go On...................... Teuing Ka Mana???

Sore ini oom iseng liat friend list di facebook dengan segala macam statusnya, ada salah satu yang menarik perhatian : "Life Must Go On...................... Teuing Ka Mana???" begitu katanya.
Mungkin kawanku itu sedang bingung dengan perjalanan hidupnya, tapi itu masalah banyak orang kan? walau tidak semua menyatakannya, tapi pasti banyak yang bingung dalam hidup, dan hidup dalam bingung. Hayoh lu ngaku deh!
Dulu sekali pernah dengar sikabayan bilang (di film) "Hirup mah kumaha engke, tapi engke kumaha" yang artinya, "hidup sih gimana nanti, tapi nanti gimana" katanya. Intinya sih sama : Bingung !
Wajar sih kalau bingung, soalnya hidup tanpa petunjuk hidup. Jadi yang terasa cuma kebingungan dan kebingungan tanpa kejelasan arah dan tujuan.
Kita sering lupa kalau hidup kita ini cuma sebentar, numpang mampir. Sehingga kita sering ga fokus menjalani hidup, di repotin urusan yang ga penting, yang gak manfaat.
Ini introspeksi buat diri sendiri, juga buat semua yang baca.
Mudah mudahan ada manfaatnya buat saling mengingatkan.

Kisah Seorang Istri Yang Suaminya Terkena Serangan Jantung...


Ini Ada cerIita/kisah nyata (PENGALAMAN PRIBADI) yang mungkin akan
Menjadi hikmah Dan pelajaran bagi Kita semua. ?

Tanggal29 April 2006 : malam kira jam 21.00 setelah makan malam..
Suamiku merasa tidak enak badan.. Masuk angin di sekitar perut Dan
Punggung.. Seperti terasa ditusuk2... Rahang terasa agak kaku, mulut
Agak asam ... Minta dibikinkan air jahe hangat.. Minum lalu tidur.

Tanggal 30 April:
Bangun tidur... Pagi sholat subuh Dan bilang badannya udah enakan mau
Ke kantor,,,
Malam Hari di jam yang sama seperti sebelumnya merasakan hal yang
Sama kembali seperti malam sebelumnya,, dibikinkan jahe hangat
Kembali Dan dipaksa tidur.. Tengah malam sekitar pukul 01...00 dinihari
Keluar keringat banyak dibadan yang Ada dibenak saya Dan suami
Mungkin angin sudah keluar,, makanya badan enakan.

Tanggal 1 Mei 2006

(PERISTIWA PENTING DALAM KEHIDUPAN KELUARGA KAMI)

Pagi. Rutinitas seperti biasa, ke kantor masih telp siang Hari..
Seperti biasa Karena tidak mendapat parkir di BEJ maka Mobil di
Parkir di CAFE BENGKEL.. SEMANGGI dngan Jarak 1 km dari BEJ.
Sore jam 16.30 pulang kantor jalan kaki menuju parkir,,, sepanjang
Jalan suamiku merasa kaki tak dapat dilangkahkan... ... . Leher terasa
Semakin kaku.. Keringat dingin bercucuran.. Dingin Dan lemas sekali
Seperti tak bisa bernafas.. Beliau berusaha mencapai tempat
Parkir dn berhasil masuk kedalam Mobil.. (tidak sempat menghidupkan
Mobil.. Kaca
Tertutup semua.. Lampu hijet dinyalakan.. Pintu tidak dirapatkan) Dan
Sempat
Menghubungi saya untuk mengatakan "bunda, cepat kemari.. Ayah tidak
Kuat lagi"!

(Suami Ku tipe orang yg tidak pernah mengeluh,, tidak ingin
Merepotkan orang,sangat mandiri..karena perantau Dan biasa hidup susah)
Saya merasa pasti sesuatu terjadi....... Karena kenal betul kenal sifat
Beliau. Saya membutuhkan waktu kira2 setengah jam sampai di tempat
Kejadian.. Yang saya temukan
Beliau sudah hampir hilang kesadaran.. Baju basah kuyup seperti
Berendam dikolam air,, muka pucat bagai mayat.. Saya berteriak2 minta
Pertolongan. .yang kebetulan saat itu banyak2 supir2 sedang bersiap
Jemput majikannya. Orang2 berlari memberikan bantuan..
Baju kering.. Aqua.. Bahkan security membuatkan the panas manis.. Dan
Memaksa
Suami saya untuk minum... Pikiran saya bekerja.. Saya butuh
Pertolongan orang yg
Ahli.. Saya telp sabahat kami seorang dokter di JBE.. Saya ceritakan
Kronologis
Kejadian.. Beliau memandu saya untuk menusuk ujung jari suami dengan
Benda tajam..
Apapun ( waktu itu kuku jari tangan saya) supaya suami saya terkejut
Dan membuat
Kesadaran tidak betul2 hilang2.. Ajak bicara terus.. Dan segera bawa
Ke rumah sakit terdekat... Pilihan cuma Ada dua Rumah Sakit Pusat
Pertamina (RSPP) atau Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (RSJHK). Minta
Lakukan EKG..tensi darah.. Itu yang harus saya
Lakukan segera. Pilihan saya ke RSJHK karena arah ke Selatan macet.

Sepanjang perjalanan.. Saya mengajak bicara terus.. Mengendorkan ikat
Pinggang.. Kami
Sampai di rumah sakit.. Kebetulan brankar sedang kosong , jadi saya
Dibantu securiti rumah sakit tersebut mendorong ke UGD dengan kursi
Roda.sampai di UGD suasana hiruk pikuk Dan kebetulan Hari itu UGD
Sangat penuh.. Suami saya ditolak.. Karena dilihat
Masih dapat duduk di kursi roda..dianjurkan untuk ke poli umum saja.
Saya mengikuti saran ahli medis.. Saya antar suami ke poli umumnya
Dan sudah tutup,rasanya. . Sakit seperti tidak diperdulikan.
Tapi..
Allah itu maha penyayang,, CAMPUR TANGAN ALLAH mulai tampak nyata di
Hadapan saya.. Seorang dokter sudah Senior tiba2 Ada di hadapan saya
( sepertinya selesai praktek) beliau tanya Ada apa ? Saya ceritakan
Apa yang terjadi.. Beliau mengajak saya kesebuah ruangan praktek Dan
Mulai melakukan pemeriksaan lengkap.. Muka beliau sangat terkejut
Begitu membaca hasil EKG. Dunia bagai kiamat waktu beliau
Mengatakan "Suami Ibu terkena Serangan Jantung Koroner"! Harus segera
Penanganan intensif.. Saya mengatakan UGD penuh. Beliau katakan
TIDAK ADA PILIHAN LAIN HARUS KE UGD SEKARANG JUGA..beliau membuat
REKOMENDASI URGENT.. Katakan saja dari DR.AULIA
SANI ( ternyata beliau mantan
Direktur RSJHK).Yang tadinya kami ditolak.. Kemudian diterima
Di UGD walau harus dirawat di kamar yang betul2 penuh Hari itu.di
Situ melihat orang datang dengan keadaan sudah meninggal karena
Terlambat sampai di RS, Saat di UGD tidak pernah satu tenaga medis
Yg menanyakan jaminan apapun kepada saya
( Ternyata ITULAH MOTO RS tersebut, Tindakan Dahulu........ Uang baru Nomor
Berikutnya)

Dokter Aulia turun tangan langsung,didampingi dokter Robert dokter
Jaga UGD saat itu.. Suamiku di tangani seksama.. 1 jam berkutnya aku
Dipanggil keruangan dokter2.. Disana sudah Ada dokter Aulia & Robert..
Beliau menjelaskan kondisi suamiku yang sebenarnya.. Dan mereka
Bertanya apa yang terjadi 1 minggu kebelakang sebelum suamiku kena
Serangan jantung Hari ini.aku cerita rangkaian kejadian.. Beberapa
Malam yang kami kira masuk angin... Beliau katakan

PADA MALAM2 ITU SEBENARNYA JANTUNG SUDAH TERKENA
SERANGAN WALAUPUN RITME KECIL.. TAPI SUDAH ADA BEBERAPA KOMPONEN
JANTUNG YANG MELEMAH..hingga saat serangan dahsyat datang..
Langsung menganggu Dan RUSAK..

Rupanya itu belum selesai.. Dokter minta saya berdoa banyak... 3 jam
berikutnya adalah MASA PENENTUAN.. karena akan datang serangan KEDUA
yang maha DAHSYAT sementara akibat dari serangan pertama.. ada
pembuluh yang rusak..biasanya orang jarang selamat.. karena faktor
TIDAK MENGERTI.. DAN TIDAK DITANGANI
DENGAN TEPAT.
Mereka mengatakan
FUNGSI JANTUNG suamiku untuk sementara diganti dengan MESIN PACU
JANTUNG. Mudahan2 ini dapat membantu bertahan. ( waktu serangan
pertama, dada belum terasa sakit). kira2 jam 21.00 suamiku mengalami
Serangan Jantung Kedua yang membuat denyut jantung berkisar 40.. (
padahal normal 70 ) jam 11.00 suamiku langsung di masukan ke ICU
karena kondisi kritis.. dada sakit hebat.. sesak tidak dapat
bernafas..( pada saat itu aku hanya bisa menangis.. bingung.. sendiri)

Allah banyak membantu kami .. aku banyak bertemu orang yang senasib
sepertiku..
yang mereka sudah ada di RS tersebut berbulan2 lamanya.Aku bertemu
dokter2 hebat yang baik hati dan banyak memberi pertolongan
penjelasan yang mudah aku mengerti..dorongan dan suport dari semua
teman keluarga dan sahabat dari luar daerah dan luar negeri yang
membuat aku berkata "AKU HARUS
KUAT..SUAMI MEMBUTUHKAN AKU & ANAK2 BUTUH AKU ")

Pasangan hidupku terbaring lam 20 hari di ICU dengan keadaan semakin
drop,,, sementara dokter2 benar-benar mempersiapkan tindakan yg
paling tepat . hari ke 20 dipersiapkan Katerisasi dipimpin Dr.
Kaligis ( tindakan medis mengalirkan cairan putih (kontras) ke dalam
semua pembuluh jantung untuk mencari dimanakah sumber penyumbatan
akibat KOLESTEROL dan pembalonan di lokasi penyumbatan diiringi
pemasangan STAND / RING sesuai panjang sumbatan.(Tindakan seperti ini
sangat MAHAL) hingga bila terjadi penyumbatan lebih dari tiga buah
dokter2 menganjurkan untuk BY PAS yg kesempatannya fivety-fivety. .
(harga RECOVERY sebuah
jantung sakit itu sama dengan harga sebuah rumah atau mobil mewah)

SAYANGILAH JANTUNG ANDA...

Tapi itu belum seberapa.... Pasangan hidup kita... akan memulai masa
penyembuhan. ., dengan banyak memerlukan perhatian makanan,kasih
sayang yang lebih banyak dari
semula..kesabaran yang tak TERHINGGA.. karena mereka mulai sehat
dengan proses kepercayaan diri yang hilang,,, dan sifat yang berubah
180 derajat, sangat sesintif dan mudah tersinggung. itu semua
PROSES.. yang kita sebagai pasangan hidup tidak pernah tau kapan
berakhirnya. ...anggap itu semua IBADAH

SARANKU..

HINDARI MAKANAN PADANG .. 75% pasien jantung penyuka Masakan Padang

Sekali2 cobalah datang ke RSJHK.. disana terlihat pasien jantung
koroner mulai di usia diatas 25 thn..

Diatas umur 30 kita sudah terkena resiko pengentalan darah. Perempuan
jika masih haid terlindungi dari penyakit jantung karena memiliki
HORMON .

Jika di masa subur wanita terkena sakit jantung.. itu adalah cacat
bawaan seperti kebocoran KATUP & KLEP.
berolah raga yang ringan saja.. DIANJURKAn berjalan kaki pagi hari Ø
3 km atau berenang. Hindari olahraga yang menguras tenaga jika dari
dulu kita buan
pencinta olah raga tersebut. Olah raga yang menguras tenaga memacu
ADRENALIN,

Makan banyak SAYUR dan BUAH untuk menghancurkan KOLESTEROL jahat di
tubuh kita. Hindari Rokok walaupun Pasif.... Mulailah Hidup Sehat
sebelum terlambat.. karena
keluarga masih membutuhkan kita. Ø Insya'allah berguna dan bermanfaat


Serangan Jantung dan kebiasaan Minum Air Panas / hangat....

Artikel ini berguna untuk semua.

Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi
berhubungan dengan SERANGAN JANTUNG!!!!.
Secara logik..., mungkin ada kebenarannya. . Orang-orang China dan
Jepang mengamalkan minum teh panas sewaktu makan... dan bukannya air
ES. Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas
/ hangat
sewaktu menikmati hidangan!!!!
Kita tidak akan kehilangan apa-apa... malah akan mendapat faedah dari
kebiasaan ini.
Kepada siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda
Baca. Memang enak dan segar minum air ES selepas makan, tetapi akan
berakibat fatal !!

Walaubagaimanapun, Air ES akan membekukan makanan berminyak
yang baru kita makan. Ia akan melambatkan proses pencernaan kita.
Bila lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan
banyak saluran dan lama kelamaan ia akan menyebabkan lemak berkumpul
dan kita semakin gemuk dan menuju ke arah mendapat berbagai PENYAKIT.

Jalan terbaik...adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat
selepas makan.


:Nota penting tentang SERANGAN JANTUNG!!!

Anda perlu tahu bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai terasa
pada tangan sebelah kiri.

Berhati-hati juga pada permulaan sakit sedikit-sedikit pada bagian
atas dada anda. Anda mungkin tidak akan mengalami sakit dada pada
serangan pertama serangan jantung.

Keletihan dan berkeringat adalah tanda-tanda pada umumnya. Malah 60%
pengidap SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas tidur.
Marilah kita berwaspada dan berhati-hati.

Lebih banyak kita tahu, lebih cerah peluang kita untuk terus hidup...
PAKAR SAKIT JANTUNG berkata, jika semua orang yang mendapat e-mail
ini menghantar kepada 10 orang yang lain, beliau yakin akan dapat
menyelamatkan satu nyawa.
Baca ini.... ia juga mungkin dapat menyelamatkan nyawa anda!!!!.

**Jadilah teman yang setia dan teruskan menghantar artikel ini kepada
teman-teman yang anda sayangi..... !!!!

TUKANG SULAP VERSUS BURUNG BEO

The Titanic, on her maiden voyage, just set sail from the shores of
England. It was the most magnificent ship ever built, and everybody is
very excited. No expense has been spared - the vast dining rooms,
casinos, hundreds of neatly groomed waiters and polite service staff,
string quartets, the works.


Every night at the bar, they had this magician come on and perform the
most wonderfully amazing tricks of conjury the world had ever seen. It's
the first night of the voyage, and everyone is eager to see this great
man at work, except there was one slight problem. There was this parrot,
who'd sit on the bar top by the peanuts, and ruin each trick as the
magician performed them. Each time, the parrot would sit quietly until
the trick was almost completed, and say things like, "Squark! It's up
his sleeve!" or "Sqeeek! He's hidden it in the hat!" etc., and ruin the
trick for the magician.


Every time, the parrot would do this, and the magician would get madder
and madder as the night wore on.


The same happened on the next night, and the one after that. The
magician would shake with fury at this silly parrot ruining his world
famous show. He spent his days devising even better and more
stupendously amazing tricks in an effort to fool this bloody parrot.


One night, the magician is about to perform his greatest trick of the
voyage. The lights are dimmed, a hushed silence sweeps across the bar
floor, a drum roll builds up to a mighty crescendo as the magician
performs his final piece de resistance....and suddenly the ship hits an
iceberg and sinks...


For three days, the magician manages to cling to a door floating around
in the wreckage, starving, thirsty. On the third day, he notices at the
other end of the door, the parrot, sitting calmly and quietly, staring
back at him. For three more days the magician just glowers at him, not
saying a word - bitter, hushed, resentful, silence.


...Until one day, the parrot can't contain himself any longer and squarks,
"Alright! I give up! What have you done with the ship?!"

dari email

Tuesday, April 07, 2009

TARIF USTAD

FM: om
FM: mnrt om ustad yg pasang tarif gmn?
oomiwan: ga masalah
oomiwan: kalo memang itu jadi kerjaannya
oomiwan: ustad kan guru
FM: tp kl misalkan kita membutuhkannya tp kita tidak bisa menyesuaikan dengan tarifnya
gmn om?
oomiwan: beda kalo ulama
oomiwan: ulama ga boleh jualan ayat
oomiwan: kalo guru kan profesi
oomiwan: itu urusan dia sama Allah
FM: oOo
FM: kdng ane gak abis fikir aja om
FM: kl liat ustad yg pasang tarif
oomiwan: siapa misalnya?
FM: dah gitu nolak kl gak sesuai tarif
FM: padahal khan tujuan sbnrnya syiar
FM: misalnya "USTAD INI"
FM: trus "USTAD ITU"
oomiwan: o0o dia mah selebritis
FM: dll
FM: jd kl yg di tv2 seleb om?bkn ustadz
oomiwan: gaya hidupnya mahal
oomiwan: mobilnya mewah
oomiwan: rumahnya mewah
oomiwan: semua ada cost nya
oomiwan: kalo dia ga minta bayaran mahal
oomiwan: darimana nutupinnya?
oomiwan:
oomiwan: itu yang musti disalahin yang ngundangnya
oomiwan: kenapa yang begitu yang diundang
FM: lho kho yg ngundang
oomiwan: udah tau seleb
oomiwan: diundang murah
oomiwan: ga bakal mau
FM: dulu sblum mereka tenar
oomiwan: jangan tanya soal niatnya
oomiwan: waktu sebelum tenar sih lain urusan
FM: gitu ya om
oomiwan: iya
FM: jd intinya ustadz yg masuk tv adalah
oomiwan: jangan salahin mereka
FM: syiar = gaya hidup
oomiwan: hus
oomiwan: jangan asal bikin kesimpulan
oomiwan: mereka bukan syiar
oomiwan: mereka nyari duit
oomiwan: jangan bawa bawa syiar
FM: oOo
oomiwan: kalo mau manggil "USTAD ANU"
oomiwan: gratis
oomiwan: asal jadwalnya pas
oomiwan: dia kaya dari usaha
oomiwan: bukan dari jual ayat

Tuesday, March 31, 2009

kaget ya bu? ehehe.............

SCENT OF A WOMAN



Trask: Mr. Sims, you are a cover-up artist and you are a liar.
Frank Slade: But not a snitch!
Trask: Excuse me?
Frank Slade: No, I don't think I will.
Trask: Mr. Slade!
Frank Slade:This is such a crock of shit!
Trask: Please watch your language, Mr. Slade. You are in the Baird School not a barracks. Now Mr. Sims I will give you one final opportunity to speak up.
Frank Slade: Mr. Sims doesn't want it. He doesn't need to labeled, "...still worthy of being a 'Baird Man.'" What the hell is that? What is your motto here? Boys, inform on your classmates, save your hide. Anything short of that we're gonna burn you at the stake? Well, gentlemen. When the shit hits the fan, some guys run and some guys stay. Here's Charlie--facing the fire, and there's George--hiding in big Daddy's pocket. And what are you doing? You're gonna reward George, and destroy Charlie.
Trask: Are you finished, Mr. Slade?
Frank Slade: No. I'm just gettin' warmed up. I don't know who went to this place--William Howard Taft, William Jennings Bryan, William Tell--whoever. Their spirit is dead; if they ever had one, it's gone. You're building a rat ship here. A vessel for sea-going snitches. And if you think your preparing these "minnows" for manhood, you better think again. Because I say you are killing the very spirit this institution proclaims it instills! What a sham! What kind of show are you guys puttin' on here today? I mean, the only class in this act is sittin' next to me. And I'm here to tell you, this boy's soul is in tact. It is non-negotiable. You know how I know? Because someone here--I'm not gonna say who--offered to buy it. Only Charlie here wasn't selling.
Mr.Trask: Sir, you are out of order!
Frank Slade: Out of order, I'll show you out of order! You don't know what out of order is Mr. Trask! I'd show you but I'm too old, I'm too tired, and I'm too fuckin' blind. If I were the man I was five years ago I'd take a flame-thrower to this place. Out of order? Who the hell do you think you're talking to!? I've been around, you know? There was a time I could see. And I have seen, boys like these, younger than these, their arms torn out, their legs ripped off. But there is nothin' like the sight of an amputated spirit. There is no prosthetic for that. You think you're merely sending this splendid foot-soldier back home to Oregon with his tail between his legs, but I say "you are executing his soul!" And why? Because he's not a Baird man. Baird men, you hurt this boy, you're going to be Baird Bums, the lot of ya. And Harry, Jimmy, Trent, wherever you are out there, fuck you too!
Mr. Trask: Stand down Mr. Slade!
Frank Slade: I'm not finished! As I came in here, I heard those words...cradle of leadership. Well, when the bough breaks, the cradle will fall. And it has fallen here, it has fallen! Makers of men, creators of leaders, be careful what kind of leaders you're producing here. I don't know if Charlie's silence here today is right or wrong; I'm no judge or jury. But I can tell you this; he won't sell anybody out to buy his future! And that, my friends, is called integrity. That's called courage. Now that's the stuff leaders should be made of. (pause)
Now I have come to the crossroads in my life. I always knew what the right path was. Without exception, I knew. But I never took it. You know why? It was too damn hard. Now here's Charlie; he's come to the crossroads. He has chosen a path. It's the right path. It's a path made of principle, that leads to character. Let him continue on his journey. You hold this boy's future in your hands, committee! It's a valuable future. Believe me! Don't destroy it...protect it...embrace it. It's gonna make you proud one day...I promise you.
FROM SEVERAL SOURCE

Monday, March 16, 2009

belajar minum teh

oomiwan: kinoy udah sembuh?
si kinoy: alhamdulillah enakan,,,
si kinoy: semalam juga tdr enakan,,,,
oomiwan: sering banget gitu ya
oomiwan: waktu k dufan juga
oomiwan: mabok
si kinoy: hu uhh..
oomiwan: ga boleh kosong perut
oomiwan: selalu sedia tolak angin cair
si kinoy: tuh gara2 ga suka minum teh panas
si kinoy: kata mama,,,,
si kinoy: tadi pagi mama tlp,,, katanya kmrn sore tlp knp hpnya mati,, ya kinoy cerita
lagi d bogor teruz lowbat...
si kinoy: pas,, bilang krmn plg dr bogor muntah,,,,, teruz kata mama itu krn g tw minum
teh panas
si kinoy: sekarang kinoy mau belajar minum teh panas aja oOm
oomiwan:
si kinoy:
oomiwan: belajar minum teh
oomiwan:
si kinoy: wakakkakakaka

Thursday, March 05, 2009

khusnul khotimah

Ketika kuliah
oom pernah ikut kegiatan extra kurikuler
yaitu laboratorium akuntansi
kami mendapat study kasus membuat laporan keuangan lengkap sebuah perusahaan
Karena kehabisan waktu oom tidak mengerjakannya sampai selesai
pesimislah rasanya saat itu
seminggu kemudian nilainya diumumkan
ternyata oom dapat A
Hati nurani menolaknya
oom pun bertanya pada petugas pengawas
"saya tidak mengerjakannya sampai selesai, tapi mengapa saya mendapat A?"
jawabnya: "yang kami nilai bukan hasil akhir.......tapi prosesnya, karena bila prosesnya benar, hasil akhirnya insya Allah akan benar."
Begitupun hidup
banyak kita berharap mendapatkan khusnul khotimah
akhir yang indah
tapi hidup bukan seperti undian harapan
kita jangan berharap akhir yang baik
jika perjalanan kita selama ini
tidak ada proses menuju baik
hidup bukan hasil akhir
tapi hidup adalah proses

hingga akhir

katakata

katakatakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakatakata
katakatakata katakatakata
katakatakata
katakatakatakatakatakatakata
katakatakatakata
katakatakatakatakata kata
katakatakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakatakata
katakatakatakatakatakata
katakatakatakatakata
katakatakatakata
katakatakatakata
katakatakatakata
katakatakatakata
katakatakatakatakata

kita terlalu banyak katakata

Sunday, March 01, 2009

naaaaaaaaaaaah ketemu !!!

Pernah ga merasa ada lagu atau musik yang "bermain" di kepalamu ?
Oom sering, misalnya pagi ini
ada lagu yang muter muter dikepala
tapi lupa lagu siapa
dan lagu apa
langsung aja masuk my music
asal klik
eh
Voila !
Ketemu !
klik pertama langsung ketemu
ini dia lagunya

Friday, February 27, 2009

anak kecil yang cerdas dan bandel

A stranger was seated next to Little Johnny on the plane when the stranger turned to the Little Johnny and said, "Let's talk. I've heard that flights will go quicker if you strike up a conversation with your fellow passenger."

Little Johnny, who had just opened his book, closed it slowly, and said to the stranger, "What would you like to discuss?" "Oh, I don't know," said the stranger. "How about nuclear power?" "OK," said Little Johnny. "That could be an interesting topic. But let me ask you a question first. "A horse, a cow, and a deer all eat grass. The same stuff. Yet a deer excretes little pellets, while a cow turns out a flat patty, and a horse produces clumps of dried grass. Why do you suppose that is?"

"Jeez," said the stranger. "I have no idea." "Well, then," said Little Johnny, "How is it that you feel qualified to discuss nuclear power when you don't know shit?"

Thursday, February 26, 2009

KAPAN kita KEMANA (tentang hidup, tentang mati, tentang hidup sesudah mati)

Akhir akhir ini aku sering berfikir tentang mati
tentang caranya
seberapa sakitnya
dan tentang bagaimana sesudahnya
bahkan aku pernah bermimpi tentang bagaimana suasananya ketika aku dimakamkan
Bukan aku takut mati
Bukan juga sok berani mati
Aku sendiri heran kenapa sekarang sering berfikir tentang mati
ambil sisi positifnya saja
aku jadi bersikap hidup lebih baik
lagunya bimbo "hidup dan pesan Nabi" jadi terasa dalam sekali maknanya

Pesan Nabi jangan takut mati
meski kau sembunyi, dia menghampiri
takutlah pada kehidupan sesudah kau mati
Renungkanlah itu






rasain

There was this little guy sitting inside a bar, just looking at his drink. After he didn't move for a half an hour, this big trouble-making truck driver stepped up right next to him, took the drink from the guy, and just drank it all down.

The poor man started crying. The truck driver turned and said: "Come on man, I was just joking. Here, I'll buy you another drink. I just can't stand to see a man crying."

"No, it's not that," the man replied: "Today is the worst day of my life. First, I overslept and was late for an important meeting. My boss became outraged and then fired me.

When I left the building to my car, I found out that it was stolen. The police said they could do nothing. I then got a cab to return home, and after I paid the cab driver and the cab had gone, I found that I left my wallet in the cab.

I got home only to find my wife was in bed with the gardener.” The man was really sobbing now. "I left home depressed and came to this bar. And now, just when I was thinking about putting an end to my life, YOU show up and drink my poison."

Sunday, February 22, 2009

kita harus seperti ikan

HIDUP DILAUT TAPI GAK IKUTAN ASIN

Friday, February 20, 2009

SOMEBODY TO LOVE

22 FEBRUARI 2009GLOBAL TVJAM 20:00DONT MISS IT

nyesel gw nonton tv

Malam ini niatnya pengen tidur cepet
secara besok mau ke bogor
matiin pc
matiin lampu
nyalain tv (ini salahnya)
nyari channel sambil nunggu ngantuk
ga ada yang mendingan
di global tv ada panggung demokrasi
3 caleg seleb digebukin abis abisan sama yenni rossa damayanti, sujiwo tedjo, dan someone(ga inget namanya)
jawaban caleg calegnya bikin mual
yang gitu tuh yang nantinya jadi anggota legislatif?
ga jadi deh ngantuk
nyesel gw nonton tv

Selalu ada KAU selalu ada

Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yg mungkin bisa kau rindu
Karena langkah merapuh tanpa dirimu
Oh karena hati tlah letih

Aku ingin menjadi sesuatu yg selalu bisa kau sentuh
Aku ingin kau tahu bahwa ku selalu memujamu
Tanpamu sepinya waktu merantai hati
Oh bayangmu seakan-akan

Kau seperti nyanyian dalam hatiku
Yang memanggil rinduku padamu
Seperti udara yg kuhela kau selalu ada

Hanya dirimu yg bisa membuatku tenang
Tanpa dirimu aku merasa hilang
Dan sepi, dan sepi

Selalu ada, kau selalu ada
Selalu ada, kau selalu ada

Wednesday, February 18, 2009

ADA LOWONGAN GAK?

Mohon bantuannya untuk memberikan pekerjaan kepada teman kami dibawah ini yang kehilangan pekerjaannya bulan lalu, dikarenakan kontrak pekerjaannya sudah selesai,
Berhubung yang bersangkutan masih perlu menafkahi keluarganya serta membayar berbagai cicilan kebutuhan rumah tangga serta hutang-hutang lainnya kepada berbagai pihak, maka ia sangat berharap bisa mendapatkan pekerjaan kembali.
Bila ada pekerjaan yang cocok dibagian marketing, mohon diberikan kesempatan, bila tidak ia bersedia untuk bekerja di bagian Cleaning Service, petugas keamanan, atau apa aja deh.
ini foto yang bersangkutan:



























Tuesday, February 17, 2009

"What's for dinner, Batman?" wuahahahahahahahaha

I had lunch with two of my unmarried friends. One is engaged, one is a mistress, and of course I have been married for 20+ years.

We were chatting about our relationships and decided to amaze our men by wearing a black leather bra, stiletto heels and a mask over our eyes. We agreed to meet again in a few days to exchange notes. Here's how it all went.

My engaged friend: The other night my boyfriend came over and found me with a black leather bodice, tall stilettos and a mask. He saw me and said, 'You are the woman of my dreams. I love you.' Then we made love all night long.

The mistress: Me too! The other night I met my lover at his office and I was wearing the leather bodice, heels and mask over my eyes and a raincoat. When I opened the raincoat he didn't say a word, but we had wild sex all night.

Then I had to share my story: When my husband came home I was wearing the leather bodice, black stockings, stilettos and a mask over my eyes. He came in the door, saw me and said, "What's for dinner, Batman?"

blessing in disguise wkwkwkwkwkwk

Yankees Sign Iraqi Hurler
Shoe-throwing Tight-hander Impresses Scouts


In their latest bid to beef up their pitching rotation for the 2009
season, the New York Yankees today signed Iraqi journalist Muntadar
al-Zeidi to a three-year deal worth $32 million.


The right-handed al-Zeidi, 28, impressed the Yankees scouts with his
performance in Baghdad yesterday when he threw both of his shoes at
President George W. Bush.


While neither of the shoes hit their target, both throws "had great
velocity and good movement," said Yankee co-owner Hank
Steinbrenner. "The first shoe was high and outside but the second one
was right down the middle," Mr. Steinbrenner said.


The Yankees' boss said that he was also impressed with Mr. al-Zeidi's
fighting spirit when Secret Service agents tackled him. "That could
come in handy when we have a series with Boston," he said.


Monday, February 16, 2009

cinta tanpa karena

belum menikah
atau belum punya kekasih
bukan berarti tak punya cinta
ada banyak sekali cinta yang kurasa
banyak cinta yang kupunya
cinta yang kuberikan dan yang kuterima
bukan cinta seperti suami istri atau sepasang kekasih sedang pacaran
juga bukan karena hubungan tali persaudaraan
cinta yang kumiliki ada juga yang tanpa sebab
tanpa karena
tanpa alasan
ada banyak cinta jenis itu kurasakan
pada beberapa orang sahabat
cinta yang ini terasa seperti orang tua pada anak dan keponakannya
ada rasa sayang, khawatir, kasihan, bangga, senang, rasa ingin melindungi, menjaga, dan membuat bahagia
dan tanpa ada rasa cemburu
mungkin ada yang menganggap beda
mungkin juga ada yang berprasangka
aku punya niat lain dibalik ini semua
aku tidak perduli
seperti yang sering dibilang karim:"kucing banting piring" katanya
artinya prasangka buruk jangan diperdulikan, biarkan saja
aku tidak harus membuktikan apapun pada siapapun
karena buatku cinta yang kumiliki dan kurasakan
tak membutuhkan alasan

Friday, February 13, 2009

Wednesday, February 11, 2009

gotcha !

ada beberapa nasehat buat pasangan yang akan menikah
1. KO MU NI KA SI >>>> komunikasi itu dua arah, jangan hanya mau didengar, tapi wajib untuk mendengar apa yang dikatakan pasanganmu. Dengarkan dan jangan marah.

2. CINTA itu seperti sabun, di genggam kuat dia lepas, di pegang lemah dia pun jatuh, letakkan sabun di tempatnya, pakailah ketika perlu, jangan dipegangin melulu.
Pasanganmu pun begitu, jangan di ikat, jangan di penjara, nanti dia meronta, dan kau akan kehilangannya.

3. CEMBURU itu pintu, yang menghubungkan cinta dan benci. Cemburu kecil kecilan bolehlah, cemburu buta jangan ah.

udah segitu dulu, kebanyakan tar lupa

Monday, February 09, 2009

Sunday, February 08, 2009

Thursday, February 05, 2009

icuy

Suatu ketika, awal 80an oom lagi bete banget.
Saat itu kayaknya ga ada deh masalah yang lebih berat dari masalah oom.
Biasa kan, kita selalu merasa masalah kita lah yang terberat dibanding masalah orang lain.
Btw waktu itu oom tinggal di matraman dalam I , di rumahnya tante, sendirian.
Pas lagi bete gitu icuy ngajak pergi.
Dia ga bilang mau kemana.
Ternyata dia ngajak oom ke bawah jembatan matraman, dipingir kali diatas batu besar kami duduk diam, sambil memandang beberapa anak pemulung yang tinggal dirumah kardus dibawah jembatan matraman bermain bola dari gulungan kertas koran yang diikat tali rafia.
Sebagian anak pemulung tersebut hanya memakai celana tanpa baju, ada juga yang memakai baju tanpa celana, tapi mereka bermain bola sambil tertawa gembira.
Oom diam dan diam diam tersadar: "Astaghfirullah aku terlalu banyak mengeluh sehingga lupa untuk bersyukur atas semua nikmatMU"
Si Icuy cuma senyum cengengesan liat oom meneteskan airmata.
Masalah yang tadi terasa berat menghimpit sirna entah kemana.
Seperti juga si icuy sekarang yang entah dimana.
Thanx bro, atas nasihatnya dalam diam.



hehehehehehehe................

The local sheriff was looking for a deputy, so Gomer went in to try out for the job. "Okay," the sheriff drawled, "Gomer, what is 1 and 1?" "11" he replied. The sheriff thought to himself, "That's not what I meant, but he's right."

"What two days of the week start with the letter 'T'?" "Today and tomorrow." The sheriff was again surprised that Gomer supplied a correct answer that he had never thought of himself.

"Now Gomer, listen carefully: Who killed Abraham Lincoln?" Gomer looked a little surprised himself, then thought really hard for a minute and finally admitted, "I don't know." "Well, why don't you go home and work on that one for a while?"

So, Gomer wandered over to the barbershop where his pals were waiting to hear the results of the interview. Gomer was exultant. "It went great! First day on the job and I'm already working on a murder case!"

Tuesday, February 03, 2009

Saturday, January 31, 2009

Friday, January 30, 2009

serem?

kebakaraaaaaaaaaaaaan kebakaraaaaaaaaaaaan

Jumat, 30 Januari 2009 | 00:28 WIB

Tokyo

Pihak pemadam kebakaran di Nagoya, Jepang, sangat malu dengan apa yang terjadi pada salah satu markas mereka pekan ini. ”Kami adalah lembaga yang punya tugas mendidik masyarakat bagaimana mengatasi kebakaran. Jadi, kami sungguh-sungguh mohon maaf atas kebakaran yang menimpa kami ini,” ujar Seiji Horui, seorang pejabat pada Departemen Pemadam Kebakaran Nagoya City, seperti diberitakan hari Kamis (29/1). Kebakaran melanda sebuah markas pemadam kebakaran di Nagoya gara-gara seorang petugas yang sedang memasak mempersiapkan makan malam bagi rekan-rekannya lupa mematikan kompor. Petugas yang tidak dirinci namanya ini rupanya ikut menuju lokasi kebakaran begitu ada panggilan darurat baru. Semua petugas yang lain sebelumnya sudah meluncur ke lapangan karena panggilan darurat sebelumnya. Kompor yang masih menyala segera membakar markas pemadam kebakaran yang tidak dirinci lokasinya. Kejadian ini memaksa sepuluh truk pemadam kebakaran dari markas sekitarnya harus datang memadamkan markas yang terbakar itu. Tidak dirinci berapa kerugian dari kebakaran itu, tetapi pihak pemadam kebakaran Nagoya mengaku sangat malu dengan kejadian ini. Kini dibuat aturan baku bagi petugas pemadam kebakaran yang mendapat tugas memasak bagi rekan-rekannya.


KOMPAS

Wednesday, January 28, 2009

semoga besok bangun lagi

Bebertapa bulan lalu Abe mau umroh, sebelum pergi dia tanya
"oom mau pesen apa?"
Jawab oom spontan: "doain be, supaya sakaratul mautnya ga terlalu sakit"
kemudian setelah itu oom terkena stroke ringan, Ibrahim lalu buat posting di Jammaah.net
minta doa dari member semua untuk kesembuhan oom iwan, termasuk Abe, dalam commentnya abe bilang tentang permintaan oom sebelum Abe umroh itu. Abe bilang, walaupun ga suka permintaan oom itu, tapi dia doain juga :D
Permintaan sederhana yang sangat besar sekali artinya, karena Rasulullah pun sangat kesakitan ketika mengalaminya (menurut kisah yang pernah oom baca).
Sekarang oom berdoa : jikalau boleh, pada saatnya nanti ketika sedang tidur saja diambilnya.
biar ga terasa, seperti mimpi.
udah ah, selamat tidur ya............

Tuesday, January 27, 2009

gratis mam, cuma tuker kepala kok

A man who just died is delivered to a local mortuary wearing an
expensive, expertly tailored black suit.

The female blonde mortician asks the deceased's wife how she would like
the body dressed. She points out that the man does look good in the
black suit he is already wearing.

The widow, however, says that she always thought her husband looked his
best in blue, and that she wants him in a blue suit. She gives the
Blonde mortician a blank check and she says, 'I don't care what it
costs, but please have my husband in a blue suit for the viewing.'

The woman returns the next day for the wake. To her delight, she finds
her husband dressed in a gorgeous blue suit with a subtle chalk stripe;
the suit fits him perfectly.

She says to the mortician, 'Whatever this cost, I'm very satisfied. You
did an excellent job and I' m very grateful.. How much did you spend?'
To her astonishment, the blonde mortician presents her with the blank check.

'There's no charge,' she says.

'No, really, I must compensate you for the cost of that exquisite blue
suit!' she says.

'Honestly, ma'am,' the blonde says, 'it cost nothing. You see, a
deceased gentleman of about your husband's size was brought in shortly
after you left yesterday, and he was wearing an attractive blue suit. I
asked his wife if she minded him going to his grave wearing a black suit
instead, and she said it made no difference as long as he looked nice.'

'So I just switched the heads.'



Monday, January 26, 2009

Marital Problems

An elderly gentleman was invited to an old friends' home for dinner one evening. He was impressed by the way his buddy preceded every request to his wife with endearing terms such as: Honey, My Love, Darling,Sweetheart, Pumpkin, etc. The couple had been married almost 70 years and, clearly, they were still very much in love. While the wife was in the kitchen, the man leaned over and said to his host, 'I think it's wonderful that, after all these years, you still call your wife those loving pet names.' The old man hung his head. 'I have to tell you the truth,' he said, 'Her name slipped my mind about 10 years ago and I'm scared to death to ask her what it is!

radio matahati

http://74.213.164.181:4890/listen.pls

SAHABAT

And let your best be for your friend.
If he must know the ebb of your tide, let him know its flood also.
For what is your friend that you should seek him with hours to kill?
Seek him always with hours to live.
For it is his to fill your need, but not your emptiness.

persembahkanlah yang terindah demi persahabatan.
jika dia harus tahu musim surutmu.
biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
sebab siapakah sahabat itu, sehingga kau hanya mendekatinya
untuk bersama sekadar akan membunuh waktu?
carilah dia untuk bersama, menghidupkan sang waktu
sebab dialah orangnya untuk mengisi kekosonganmu,
bukannya untuk mengisi keisenganmu.


(dicuplik dari SANG NABI - KHALIL GIBRAN)
(The Prophet - Kahlil Gibran)

Sunday, January 25, 2009

persekongkolan cinta

Sejak join Jammaah.net ini oom merasa "pulang"
Jammaah net ini serasa "rumah" buat oom.
Memang oom sering main di friendster, youtube, facebook, myspace, dll dsb
tapi itu semua hanya tempat "main"
setiap selesai main oom selalu merasa kangen ingin "pulang" ke "rumah", jammaah.net ini.
Member yang beragam dengan karakter khas anak anak arab "yang unik" tapi ngangenin, ada rahat ada zaat, ada softoh ada harat (hallo isa ) dan last but not least :BANYAK CINTA DISINI
Jammaah net buat oom adalah komunitas kawan sahabat dan kerabat tercinta, karena kita semua jammaah kalau dicari cari pasti akan ketemu linknya, kita saling terkait saling terhubung, and thats very.........AMAZING ! GREAT ! LOVELY !
Blog kali ini sangat emosionil, karena dibuat ketika perasaan oom terharu karena "ulah" beberapa "oknum" kemarin di DUFAN.
Sejak awal ada rencana kopdar dufan oom sudah niat GAK MAU IKUT !
Ada alasan logis sebetulnya: Oom dulu pernah ke dufan sama karyawan toko oom, dan hasilnya cuma cape doang muter muter, secara oom kan ada cacat yang bikin susah gerak leluasa, jadi gak bisa ikutan nyobain beberapa wahana di dufan. So, dari awal udah niat kalau pun ikut cuma ke ancol saja.
Tapi "persekongkolan" saudara saudaraku tercinta di lapangan parkir DUFAN membuat oom merubah sikap: IKUT MASUK DUFAN !
Mereka berhasil menyembunyikan dan menyiapkan korsi roda buat oom ! that very touching ( i love you all for that, from the bottom of my heart)
Entah kapan mulai ada rencana persengkokolan itu, tapi yang pasti rencana mereka rapih, mulus dan pintar, walaupun ada sedikit musibah pada mobilnya abe (maaf ya sayang, mobilnya jadi penyok nyerempet tembok, karena mau ambil kursi roda dan supaya oom iwannya ga liat kursi roda masuk bagasi) .
Yang pasti ketika dilapangan parkir Dufan, ketika kursi roda dikeluarkan dari bagasi mobil nya abe, oom kaget. Sampe segitunya mereka menyiapkan rencana menculik oom iwannya ke Dufan, mungkin mereka mengira oom iwan ga mau ikut karena cape jalan, bukan itu sayang, bukan. kalau mau jalan kemana aja hayuu deh kita jalan, oom insya Allah kuat. by the way, akhirnya kalian semua menang. Oom ikut juga deh ke Dufan.
Terima kasih buat Abe, Athira (the creator ?) Iwa, Opa, Mumun, sakinah, Karim (udiiiiiiiiiiin, i love you buddy), Mushil,
Hany attamimy, Isa, Naif ( gak if gw ga haya ), dan semua sahabat sahabatku yang terasa sekali limpahan cintanya buat ku. Insya Allah oom akan balas cinta kalian semua.
I LOVE YOU

Thursday, January 22, 2009

Obama Disumpah Ulang Tanpa Alkitab



Pengambilan sumpah Presiden AS Barack Obama diulang kembali menyusul kesalahan yang dilakukan Ketua MA John G. Roberts dalam inaugurasi 20 Januari lalu. Kali ini pengambilan sumpah berjalan lancar tanpa kesalahan apapun.

Keadilan bagi Palestina

Kamis, 22 Januari 2009 | 00:35 WIB

Oleh Ahmad Syafii Maarif

Akhirnya mata dunia terbelalak juga setelah melihat gempuran masif pasukan Israel di Jalur Gaza dengan persetujuan pemerintah dan sebagian besar politisi Amerika terhadap tindakan genosida zionis yang sangat biadab itu.

Di bawah ini saya turunkan petisi dari 322 kaum akademisi Inggris, dengan berbagai latar belakang profesi, bagi penyelesaian menyeluruh konflik Palestina-Israel yang perlu diketahui oleh publik Indonesia. Petisi tertanggal 16 Januari 2009 ini, semula dimuat dalam The Guardian, kemudian dikutip The Palestine Chronicle dengan tanggal yang sama, menjadi sangat penting.

Bukankah dulu pada November 1917 melalui Deklarasi Balfour (mantan Perdana Menteri Inggris) yang menjanjikan terbentuknya sebuah negara Yahudi di Palestina ketika daerah itu masih berada di bawah mandat Inggris? Kini kaum akademisinya bersuara lantang untuk tegaknya keadilan bagi rakyat Palestina yang tertindas sejak 1948, saat negara Yahudi itu dibentuk secara resmi dengan mengusir ratusan ribu rakyat Palestina dari rumahnya sendiri.

Menentang Israel

Inilah terjemahan utuh petisi itu: ”Pembantaian besar-besaran di Gaza adalah fase perang paling akhir yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina yang sudah berlangsung lebih dari 60 tahun. Tujuan perang ini tidak pernah berubah: menggunakan pasukan militer secara melimpah untuk menghabisi rakyat Palestina sebagai sebuah kekuatan politik, kekuatan yang mampu melawan pencaplokan Israel atas tanah dan sumber-sumber mereka.

Perang Israel terhadap rakyat Palestina telah mengubah Gaza dan Tepi Barat menjadi sepasang penjara politik raksasa. Tidak ada yang simetris tentang perang ini dalam hal prinsip, taktik, dan konsekuensi. Israel bertanggung jawab dalam melancarkan serta mengintensifkannya dan untuk mengakhiri tindakan permusuhan yang paling baru ini.

Israel mesti kehilangan. Gencatan senjata lainnya sudah tidak memadai lagi, atau juga bantuan kemanusiaan seterusnya. Sudah tidak cukup hanya mendorong pembaruan dialog dan mengakui keprihatinan dan penderitaan kedua belah pihak. Jika kita percaya pada prinsip hak penentuan nasib sendiri yang demokratik, jika kita mengukuhkan hak untuk melawan agresi militer dan pendudukan kolonial, maka kita wajib mengambil sikap… menentang Israel, dan bersama rakyat Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Kita harus melakukan apa yang mungkin untuk mencegah Israel menang dalam perangnya. Israel harus mengakui bahwa keamanannya bergantung atas keadilan dan hidup berdampingan secara damai dengan tetangga- tetangganya, dan bukan atas penggunaan pasukan kriminal.

Kita percaya Israel harus secepatnya dan tanpa syarat menghentikan serangan-serangannya atas Gaza, mengakhiri pendudukan atas Tepi Barat, dan meninggalkan semua klaim pemilikan atau penguasaan teritori melampaui batas 1967. Kita meminta Pemerintah Inggris dan rakyat Inggris untuk mengambil langkah-langkah yang mungkin yang mengharuskan Israel mematuhi tuntutan-tuntutan ini, mulai dengan program pemboikotan, pelepasan hak-haknya, dan sanksi- sanksi.”

Sikap banci

Karena panjangnya daftar nama yang turut dalam petisi ini, pembaca dapat mengakses melalui http://www.palestinechronicle.com/print_article.php?id=14685. Petisi ini dengan jelas menuntut agar Israel secepatnya meninggalkan pendudukannya secara tidak sah atas tanah Palestina jika memang punya niat baik untuk hidup damai dengan tetangganya.

Waktunya sudah sangat tinggi dan mendesak untuk bertindak sekarang. Jika tidak, darah masih akan terus tertumpah dan, percayalah, rakyat Palestina tidak mungkin terkalahkan oleh senjata yang paling canggih sekalipun. Negara-negara Arab juga harus mengubah sikap bancinya terhadap kemerdekaan Palestina yang tidak dapat ditawar itu.

Ahmad Syafii Maarif Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah


KOMPAS

LOGIS or MATEMATIS ?

Ada dua orang gadis, salah satu dari
mereka cara
berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang
lainnya cara
berpikirnya mengandalkan LOGIKA (L).
Mereka berdua
berjalan pulang melewati jalan yang
gelap, dan
jarak rumah mereka masih agak jauh.
Setelah beberapa
lama mereka berjalan....

M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada
seorang pria
yang sedang berjalan mengikuti kita
kira2 sejak
tigapuluh delapan setengah menit yang
lalu? Saya
khawatir dia bermaksud jelek.

L : Itu hal yang Logis. Dia ingin
memperkosa kita.

M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan
kita seperti
ini, dalam waktu 15 menit dia akan
berhasil menangkap
kita. Apa yang harus kita lakukan.

L : Hanya ada 1 cara logis yg harus kita
lakukan,
yaitu berjalan lebih cepat.

M : Itu tidak banyak membantu, gimana
nich.....

L : Tentu saja itu tidak membantu,
Logikanya kalau
kita berjalan lebih cepat dia juga akan
mempercepat
jalannya.

M : Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Dengan
kecepatan kita seperti ini dia akan
berhasil menangkap
kita dalam waktu dua setengah menit...

L : Hanya ada satu langkah Logis yang
harus kita
lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri
dan aku lewat
jalan yang kekanan. sehingga dia tidak
bisa mengikuti
kita berdua dan hanya salah satu yang
diikuti
olehnya.


Setelah kedua gadis itu berpisah,
ternyata Pria tadi
mengikuti langkah si gadis yang
menggunakan logika
(L). Gadis matematis (M) tiba di rumah
lebih dulu dan
dia khawatir akan keselamatan
sahabatnya. Tapi, tidak
berapa lama kemudian, Gadis Logika (L)
datang.

M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu tiba
dengan selamat.
Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh
Pria tadi?

L : Setelah kita berpisah dia mengikuti
aku terus.

M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang terjadi
kemudian dengan
kamu?

L : Sesuai dengan logika saya langsung
lari sekuat
tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat
tenaga
mengejar saya.

M : Dan... dan..

L : Sesuai dengan logika dia berhasil
mendekati saya
di tempat yang gelap...

M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?

L : Hanya ada satu hal logis yang dapat
saya lakukan,
yaitu saya mengangkat rok saya..

M : Oh... Lalu apa yang dilakukan pria tadi?

L : Sesuai dengan logika... Dia menurunkan
celananya...

M : Oh tidak... Lalu apa yang terjadi
kemudian?

L : Hal yang logis bukan, kalau gadis
yang mengangkat
roknya larinya lebih cepat dari pada
lelaki yang
berlari sambil memelorotkan celananya...
So akhirnya
aku bisa lolos dari pria itu...




dari friendster

Wednesday, January 21, 2009

Text Pidato Penobatan Barack Obama

My fellow citizens:

I stand here today humbled by the task before us, grateful for the trust you have bestowed, mindful of the sacrifices borne by our ancestors. I thank President Bush for his service to our nation, as well as the generosity and cooperation he has shown throughout this transition.

Forty-four Americans have now taken the presidential oath. The words have been spoken during rising tides of prosperity and the still waters of peace. Yet, every so often the oath is taken amidst gathering clouds and raging storms. At these moments, America has carried on not simply because of the skill or vision of those in high office, but because we the people have remained faithful to the ideals of our forebears, and true to our founding documents.

So it has been. So it must be with this generation of Americans.

That we are in the midst of crisis is now well understood. Our nation is at war, against a far-reaching network of violence and hatred. Our economy is badly weakened, a consequence of greed and irresponsibility on the part of some, but also our collective failure to make hard choices and prepare the nation for a new age. Homes have been lost; jobs shed; businesses shuttered. Our health care is too costly; our schools fail too many; and each day brings further evidence that the ways we use energy strengthen our adversaries and threaten our planet.

These are the indicators of crisis, subject to data and statistics. Less measurable but no less profound is a sapping of confidence across our land — a nagging fear that America's decline is inevitable, and that the next generation must lower its sights.

Today I say to you that the challenges we face are real. They are serious and they are many. They will not be met easily or in a short span of time. But know this, America — they will be met.

On this day, we gather because we have chosen hope over fear, unity of purpose over conflict and discord.

On this day, we come to proclaim an end to the petty grievances and false promises, the recriminations and worn out dogmas, that for far too long have strangled our politics.

We remain a young nation, but in the words of scripture, the time has come to set aside childish things. The time has come to reaffirm our enduring spirit; to choose our better history; to carry forward that precious gift, that noble idea, passed on from generation to generation: the God-given promise that all are equal, all are free and all deserve a chance to pursue their full measure of happiness.

In reaffirming the greatness of our nation, we understand that greatness is never a given. It must be earned. Our journey has never been one of shortcuts or settling for less. It has not been the path for the faint-hearted — for those who prefer leisure over work, or seek only the pleasures of riches and fame. Rather, it has been the risk-takers, the doers, the makers of things — some celebrated but more often men and women obscure in their labor, who have carried us up the long, rugged path towards prosperity and freedom.

For us, they packed up their few worldly possessions and traveled across oceans in search of a new life.

For us, they toiled in sweatshops and settled the West; endured the lash of the whip and plowed the hard earth.

For us, they fought and died, in places like Concord and Gettysburg; Normandy and Khe Sahn.

Time and again these men and women struggled and sacrificed and worked till their hands were raw so that we might live a better life. They saw America as bigger than the sum of our individual ambitions; greater than all the differences of birth or wealth or faction.

This is the journey we continue today. We remain the most prosperous, powerful nation on Earth. Our workers are no less productive than when this crisis began. Our minds are no less inventive, our goods and services no less needed than they were last week or last month or last year. Our capacity remains undiminished. But our time of standing pat, of protecting narrow interests and putting off unpleasant decisions — that time has surely passed. Starting today, we must pick ourselves up, dust ourselves off, and begin again the work of remaking America.

For everywhere we look, there is work to be done. The state of the economy calls for action, bold and swift, and we will act — not only to create new jobs, but to lay a new foundation for growth. We will build the roads and bridges, the electric grids and digital lines that feed our commerce and bind us together. We will restore science to its rightful place, and wield technology's wonders to raise health care's quality and lower its cost. We will harness the sun and the winds and the soil to fuel our cars and run our factories. And we will transform our schools and colleges and universities to meet the demands of a new age. All this we can do. And all this we will do.

Now, there are some who question the scale of our ambitions — who suggest that our system cannot tolerate too many big plans. Their memories are short. For they have forgotten what this country has already done; what free men and women can achieve when imagination is joined to common purpose, and necessity to courage.

What the cynics fail to understand is that the ground has shifted beneath them — that the stale political arguments that have consumed us for so long no longer apply. The question we ask today is not whether our government is too big or too small, but whether it works — whether it helps families find jobs at a decent wage, care they can afford, a retirement that is dignified. Where the answer is yes, we intend to move forward. Where the answer is no, programs will end. And those of us who manage the public's dollars will be held to account — to spend wisely, reform bad habits, and do our business in the light of day — because only then can we restore the vital trust between a people and their government.

Nor is the question before us whether the market is a force for good or ill. Its power to generate wealth and expand freedom is unmatched, but this crisis has reminded us that without a watchful eye, the market can spin out of control — and that a nation cannot prosper long when it favors only the prosperous. The success of our economy has always depended not just on the size of our gross domestic product, but on the reach of our prosperity; on our ability to extend opportunity to every willing heart — not out of charity, but because it is the surest route to our common good.

As for our common defense, we reject as false the choice between our safety and our ideals. Our founding fathers, faced with perils we can scarcely imagine, drafted a charter to assure the rule of law and the rights of man, a charter expanded by the blood of generations. Those ideals still light the world, and we will not give them up for expedience's sake. And so to all other peoples and governments who are watching today, from the grandest capitals to the small village where my father was born: know that America is a friend of each nation and every man, woman, and child who seeks a future of peace and dignity, and that we are ready to lead once more.

Recall that earlier generations faced down fascism and communism not just with missiles and tanks, but with sturdy alliances and enduring convictions. They understood that our power alone cannot protect us, nor does it entitle us to do as we please. Instead, they knew that our power grows through its prudent use; our security emanates from the justness of our cause, the force of our example, the tempering qualities of humility and restraint.

We are the keepers of this legacy. Guided by these principles once more, we can meet those new threats that demand even greater effort — even greater cooperation and understanding between nations. We will begin to responsibly leave Iraq to its people, and forge a hard-earned peace in Afghanistan. With old friends and former foes, we will work tirelessly to lessen the nuclear threat, and roll back the specter of a warming planet. We will not apologize for our way of life, nor will we waver in its defense, and for those who seek to advance their aims by inducing terror and slaughtering innocents, we say to you now that our spirit is stronger and cannot be broken; you cannot outlast us, and we will defeat you.

For we know that our patchwork heritage is a strength, not a weakness. We are a nation of Christians and Muslims, Jews and Hindus — and non-believers. We are shaped by every language and culture, drawn from every end of this Earth; and because we have tasted the bitter swill of civil war and segregation, and emerged from that dark chapter stronger and more united, we cannot help but believe that the old hatreds shall someday pass; that the lines of tribe shall soon dissolve; that as the world grows smaller, our common humanity shall reveal itself; and that America must play its role in ushering in a new era of peace.

To the Muslim world, we seek a new way forward, based on mutual interest and mutual respect. To those leaders around the globe who seek to sow conflict, or blame their society's ills on the West — know that your people will judge you on what you can build, not what you destroy. To those who cling to power through corruption and deceit and the silencing of dissent, know that you are on the wrong side of history; but that we will extend a hand if you are willing to unclench your fist.

To the people of poor nations, we pledge to work alongside you to make your farms flourish and let clean waters flow; to nourish starved bodies and feed hungry minds. And to those nations like ours that enjoy relative plenty, we say we can no longer afford indifference to suffering outside our borders; nor can we consume the world's resources without regard to effect. For the world has changed, and we must change with it.

As we consider the road that unfolds before us, we remember with humble gratitude those brave Americans who, at this very hour, patrol far-off deserts and distant mountains. They have something to tell us today, just as the fallen heroes who lie in Arlington whisper through the ages. We honor them not only because they are guardians of our liberty, but because they embody the spirit of service; a willingness to find meaning in something greater than themselves. And yet, at this moment — a moment that will define a generation — it is precisely this spirit that must inhabit us all.

For as much as government can do and must do, it is ultimately the faith and determination of the American people upon which this nation relies. It is the kindness to take in a stranger when the levees break, the selflessness of workers who would rather cut their hours than see a friend lose their job which sees us through our darkest hours. It is the firefighter's courage to storm a stairway filled with smoke, but also a parent's willingness to nurture a child, that finally decides our fate.

Our challenges may be new. The instruments with which we meet them may be new. But those values upon which our success depends — hard work and honesty, courage and fair play, tolerance and curiosity, loyalty and patriotism — these things are old. These things are true. They have been the quiet force of progress throughout our history. What is demanded then is a return to these truths. What is required of us now is a new era of responsibility — a recognition, on the part of every American, that we have duties to ourselves, our nation, and the world, duties that we do not grudgingly accept but rather seize gladly, firm in the knowledge that there is nothing so satisfying to the spirit, so defining of our character, than giving our all to a difficult task.

This is the price and the promise of citizenship.

This is the source of our confidence — the knowledge that God calls on us to shape an uncertain destiny.

This is the meaning of our liberty and our creed — why men and women and children of every race and every faith can join in celebration across this magnificent mall, and why a man whose father less than sixty years ago might not have been served at a local restaurant can now stand before you to take a most sacred oath.

So let us mark this day with remembrance, of who we are and how far we have traveled. In the year of America's birth, in the coldest of months, a small band of patriots huddled by dying campfires on the shores of an icy river. The capital was abandoned. The enemy was advancing. The snow was stained with blood. At a moment when the outcome of our revolution was most in doubt, the father of our nation ordered these words be read to the people:

"Let it be told to the future world ... that in the depth of winter, when nothing but hope and virtue could survive...that the city and the country, alarmed at one common danger, came forth to meet (it)."

America, in the face of our common dangers, in this winter of our hardship, let us remember these timeless words. With hope and virtue, let us brave once more the icy currents, and endure what storms may come. Let it be said by our children's children that when we were tested we refused to let this journey end, that we did not turn back nor did we falter; and with eyes fixed on the horizon and God's grace upon us, we carried forth that great gift of freedom and delivered it safely to future generations.

God Bless You, God Bless United State of America.

sumber: indonesian community

sarapan haru

Pagi ini nasi uduk langganan gak jualan.
Ketupat sayur pun kompak gak keliatan.
Aku pesan sama karyawanku, mas teguh, " guh, kalau ada yang jual makanan lewat berentiin ya"
"iya pak," katanya
sampai selesai mandi jam setengah 9 yang jual sarapan gak ada yang lewat juga, jadilah pagi ini sarapan cuma minum teh manis.
Ibu odah yang dikasih tau mas teguh kalau aku belum sarapan mendadak panik, dia siapin sarapan sambil ngedumel : "kalau pagi kudu sarapan, ntar pa iwan sakit saya yang repot, mana udah ga ada emaknya, ga ada bininya yang ngurusin," katanya sambil nyiapin sarapan nasi putih, tempe goreng, rendang dan sayur daun singkong,
"makan deh tuh" kata ibu Odah lagi.
Aku diam saja sambil senyum senyum melihat bu odah sibuk nyiapin sarapan.
sarapan pagi ini aku makan rendang dengan rasa haru.



e-mail dari emil (tentang pidato pelantikan obama)

Dari awal memang berharap Hillary Clinton lolos jadi presiden tapi ngga
kesampean. Paling ngga, jam terbang Hillary sebagai istri Gubernur dan dua
periode sebagai ibu presiden ditambah dengan keasliannya sebagai orang
Amerika lebih bisa mengerti masalah ketimpangan ekonomi di dunia dan lebih
bisa sensitif terhadap penderitaan.

Ternyata Obama yang lolos. Euphoria orang-orang terhadap sosok keturunan
Kenya + Amerika yang lahir di Pasifik dan beberapa tahun di Indonesia,
justru membuat khawatir. Obama laki-laki berkulit hitam yang ditempa
"single-parently" dengan hidup yang keras dengan latar belakang hukum namun
tetap menyandang nama Islam nya, justru amat mengkhawatirkan.

Pengalaman tinggal di Amerika yang membuat timbulnya kekhawatiran itu.
Namanya adalah "INFERIOR SYNDROM". Contohnya, seorang pelajar dari Indonesia
yang kuliah di Amerika, sebutlah namanya Rayhan jebolan pesantren yang rajin
belajar dan ibadah. Baru beberapa saat bergaul dengan orang bule, namanya
berubah menjadi Roy yang jadi lebih mabuk, dandan lebih gaya, dan "party"
lebih gila dari orang Amerika yang aslinya. Saat Rayhan ditanya kenapa dia
jadi begitu...? Rayhan jawab, "Buat meyakinkan orang Amerika, Roy bisa jadi
bagian mereka."

Nama Barrack Husein Obama punya Inferior Syndrom sebagai orang nomor satu di
Amerika. Mungkin kalo namanya George Bush, justru ngga perlu ada yang perlu
dibuktiin kepada masyarakat Amerika. Tapi Barrack Husein Obama harus
membuktikan kepada warga Amerika, khususnya dalam isu agama, bahwa Barrack
Husein Obama adalah bagian dari Kristen dan kawan Yahudi. Pertanyaannya,
"Bagaimana Barrack Husein Obama harus membuktikan dirinya kepada masyarakat
Kristen dan Yahudi Amerika...?" Jawabannya mengkhawatirkan.

Akhirnya, saat mendengar pidato pelantikan Obama, kekhawatiran itu jadi
jelas. Saat mengucapkan kata-kata "To those Moslem countries" yang digandeng
dengan kata "Destroy" kemudian "Nuclear" dan ditutup dengan kata-kata "We
will defeat you", kekhawatiran itu terasa di depan mata. Apakah Barrack
Husein Obama harus membuktikan dirinya tidak ada hubungan sama sekali dengan
muslim walaupun ayah kandungnya adalah muslim dengan cara yang digambarkan
dalam pidatonya...?

Waktu akan menjawab. Tapi, menurut seorang pakar, Inferior Syndrom itu
berlaku universal. Di Arab pun, banyak orang Indonesia yang pakai jubah,
jenggot, dan nama belakang "lebih Arab" dari orang Arab. Atau seperti di
Australia dan New Zealand, banyak orang-orangnya yang "lebih Ningrat" dari
orang Inggris.

Yang paling mengkhawatirkan, lobby-lobby zionis apakah yang telah disiapkan
untuk mendorong Barrack Husein Obama membuktikan dirinya bahwa tindakannya
tidak mencerminkan namanya yang berbau muslim. Biaya pelantikan yang lebih
dari US 150 juta atau 3 kali lipat dari pelantikan Bush yang hanya US 40
juta disaat Amerika sedang terjun ke krisis, seperti ada dukungan manis dari
zionis di belakangnya. Akan ditukar dengan apakah dukungan manis ini...?

Tidak berharap banyak, tidak ikut euphoria, dan tidak menaruh simpati
berlebihan terhadap Obama ternyata sudah tepat.