Di desa Toso, kabupaten Batang, Jawa tengah, ada sebuah keluarga preman, terdiri dari Warsani, sang ayah dan tiga anak lelakinya Trimo, Taryono, dan Sutikno.
Keluarga ini menjadi momok buat seluruh warga desa, mereka sering menyebabkan pertengkaran, membuat onar, merusak tanaman, mengancam penduduk lain, pokoknya trouble maker family deh.
Seluruh penduduk desa tidak ada yang berani melawan, dan tidak berani melapor pada pihak aparat desa maupun kepolisian, mereka merasa laporannya tidak akan di tanggapi, alias dicuekin.
Setelah bertahun tahun hidup dalam suasana terror yang mencekam, sebagian warga desa ada yang mengungsi, pindah ke desa lain.
Tapi akhirnya seluruh penduduk desa itu tidak tahan lagi.
Dengan senjata seadanya, berupa clurit, pedang, batu, kayu dan lain lain, SELURUH warga desa mengepung rumah keluarga preman itu.
Taryono dan Sutikno berhasil kabur, dan hingga kini belum diketahui keberadaannya, tapi sial buat warsani dan Trimo, mereka pun dihajar babak belur dikerubuti orang sekampung, sampai tewas. Sadis.
Polisi akhirnya menangkap 19 orang warga desa yang dijadikan tersangka tewasnya Ayah dan anak itu.
Tapi walaupun sudah tidak ada Warsani dan trimo, sebagian penduduk desa yang hidupnya bertani, masih takut bekerja di sawah ladangnya.
Suasana Terror masih belum hilang, walaupun Godfather desa itu sudah mati dibantai warga.
(Selamat hari pahlawan 10 November 2007, masih ada ga sih pahlawan kita?)
No comments:
Post a Comment