Namanya Eko Mujiono, tapi karena sewaktu kecil sakit sakitan diganti namanya jadi “Untung”.
Aslinya dari Cilacap, Jawa tengah.
Mas Untung tamatan Madrasah tsanawiyah, atau setingkat SMP.
Lulus sekolah tahun 1980 dia merantau ke
Kemudian dia kerja di warteg, Bantu Bantu aja, asal dapat makan dan tempat berteduh.
Ketika ada peluang jadi kuli bangunan, diapun ikutan. Dari situlah dia mulai bisa menabung sedikit sedikit buat modal.
Mas Untung seorang yang kuat tekad. Dia berniat mau jadi orang sukses dijakarta. Dia menolak jadi kere, apalagi jadi pengemis. Amit amit. Bikin malu desa aja.
Batinnya bilang, mendingan kelaparan di kampung daripada jadi pengemis di
Ketika modalnya dianggap cukup, Mas untung mulai rencana bisnisnya. Dia bikin gerobak beroda. Jualan nasi goreng keliling..
TRING ! diapun melihat peluang.
Dipanggilnya karib kerabat dari desa untuk menjadi asistennya, jualan nasi goreng keliling.
1 orang,
2 orang,
3 orang
sampai 7 orang akhirnya dia jadikan asisten. Masing masing bawa 1 gerobak. Dan wilayah operasionalnya pun di bagi, supaya ga saling rebutan langganan. Tiap 1 gerobak setorannya Rp. 25.000,- berarti 7 gerobak = Rp. 175.000,- sehari ! dan itu terjadi tahun 80an (sekitar 1984-85).
Dalam waktu singkat Mas untung pun kaya raya. Bukan hanya kaya harta, Mas untung ini juga kaya hatinya.
Itulah sebuah cerita sukses tukang nasi goreng keliling lulusan SMP.
Mas untung yang bernasib sama dengan namanya. Untung.
No comments:
Post a Comment