Ini kejadian luar biasa, luar biasa nyebelin maksudnya.
Berawal dari rencana Lavi sang owner group yang mau hijrah ke Betawi. Sebelum hijrah dia minta tolong oom bantuin dia handle group itu. Ga terlalu sulit sih, cuma approving atau rejecting member yang mau join. Secara groupnya kan private group gituloh. So ga sembarang orang bisa jadi member. Bukan karena alasan yang lain, tapi karena menghindari fitnah kalau ada yang tidak suka dengan isi diskusinya yang kadang "panas" ( for example kasusnya ali accgav), yang sempat bikin ami Ali murka.
Beberapa hari setelah oom ikut handle group itu, terjadilah bencana: Friendsternya Lavi di suspend! Ga bisa masuk lagi ke group. Bahkan sempat di bilang unavailable. Paniklah si oom.
Pas baru bantuin handle pas ada bencana. Apes kan.
Tapi oom penasaran. Karena ga merasa bikin salah, oom coba cari tau masalahnya apa.
oom lihat inbox di emailnya Lavi yang rupanya ga pernah dibuka ( ada 800 lebih yang )
Diantaranya ada email dari adminnya friendster, soal suspending the account. Nah ini dia !
Oom coba cari solusinya. Kutak katik, coba ini coba itu, dengan bahasa inggris pas pasan, dan ilmu soal komputer yang masih cetek, hmm bukan cetek, ga ngerti sama sekali malah, ketemulah solusinya, yang sebetulnya oom sendiri ragu bisa berhasil atau tidak.
Dari pengalaman yang lain, yang kasusnya serupa (Ivan albar dengan group rahat nya) ternyata gagal. But oom pikir nothing to loose, coba aja, ga ada ruginya. Dan voilla !
Malam ini pas oom lagi lihat forum diskusi di group (faris posting "toko suami") iseng iseng oom klik link owner yang biasanya terbaca suspended atau unavailable, tapi ternyata kali ini bisa !
Oom langsung telpon Lavi, ngabarin perkembangannya. 3 kali oom telpon dia.
Mudah mudahan kedepan ga bakal ada masalah lagi deh.
cape gila.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Alhamdulillah.. akhirnya bisa lagi.
Nice Job Oom..
Berarti sekarang bisa kembali jadi Kuncen grup Jammaah.. hihihi
Kenape lagi ney Oom?
al'afwu ane jarang ngikutin perkembangan Group Jama'ah.
Post a Comment