Duh hai mantanku.....
Aku sangat mengerti
Bila akhirnya kau menikahi dia, pria terbaik kedua sesudahku.
Dan aku juga maklum tak
Yang aku tidak mengerti
Mengapa hari pernikahanmu
disatukan dengan acara khitanan adikmu yang bungsu.
Seharusnya pernikahanmu itu
Seperti rencana kita dulu
Yang sakral dan mengikuti kebiasaan dari zaman dahulu
Hari baik
Bulan baik
Dan menikah secara baik baik
Kecuali bila pernikahan itu terjadi karena ada “sesuatu” yang terjadi.
Aku teringat papan peringatan di toko keramik
“pecah berarti membeli”
By the way,
Dari lubuk hati yang paling dalam
Untukmu yang menikahi pria lain kuucapkan
“Selamat menempuh hidup baru”
Dan untuk adik bungsumu yang dikhitan kuucapkan
“Selamat mendapatkan bentuk baru”
(terinspirasi oleh blog seorang kawan yang ditinggal kawin :D )
No comments:
Post a Comment