Monday, October 27, 2008

KABAYAN PAMIT

"punteeeeeeen"
"manggaaaaaa" jawabku dari dalam rumah, " eh kang kabayan, lho sama teh iteung juga? mau kemana nih? ko kliatannya sudah siap berangkat?" aku bertanya heran melihat keluarga kang kabayan sudah rapi membawa tas dan kardus kardus terikat tali rafia.
"muhun oom, mau pamitan nih" jawab kang kabayan
"jadi pindahnya kang? ko cepet amat? kirain dua tiga minggu lagi" kang kabayan memang pernah bilang mau pindah ke kampung tempat dia membantu membangun pesantren tempo hari, tapi oom ga nyangka dia perginya sekarang. Kaget juga.
"muhun oom, hari ini pindahnya, dikota sudah heurin (sempit) jeung sumpek, kalo didesa mah masih lega oom, masih bisa nanem singkong" kang kabayan dengan mesem khasnya.
"tapi bukan berarti silaturahmi kita putus ya kang" kataku.
"isss nya heunteu atuh oom, silaturahmi mah ga boleh putus hanya oleh jarak" jawabnya, "kan kita tetep saling mendoakan ya oom ya"
"iya kang" jawabku, entah kenapa hatiku terasa ga enak, seperti ada yang pelan pelan hilang.
"ya udah atuh oom, sudah siang, akang sama teh iteung dan si asep mohon pamit, takut terlambat naik keretanya" kang kabayan mendekat dan memelukku,
mataku basah.
"Assalamu alaykum oom" katanya.
"wa alaykum salam kang"

No comments: