Tadi malam di Mesjid AnNur disebrang rumah ada acara mauludan, berhubung si oom lagi sakit jadi ga ikut datang ke mesjid, tapi tetep kedengeran dari kamar, lha wong deket je, udah gitu pengeras suaranya kenceng banget.
Acara dimulai dengan sambutan beberapa tokoh termasuk lurah baru menteng dalem yang asli ragunan tapi namanya "asep", kemudian sambutan dari panitia yang memberi tau bahwa ustad zaenudin akan berangkat dari rumahnya sekitar jam 9 malam, karena beliau katanya agak kurang sehat dan baru pulang dari dokter.
Ceramah pertama oleh seorang Habaib yang oom ga begitu jelas namanya, beliau bercerita tentang beberapa kejadian aneh tentang seorang harim di condet yang pintar melukis dan dapat order melukis lewat mimpi, agak tulalit sih ceritanya tapi seru juga, terus dia juga cerita tentang potret potret habaib yang melayang di ruangan terlepas dari pakunya karena mendengar shalawat, wow amazing.
Ceramah berikutnya oleh Abuya Guru besar Mesjid AnNur, namanya juga ga hapal, panjang banget, yang diomonginnya apa juga kurang jelas, suaranya sudah agak pelo, maklum sudah sepuh.
Berikutnya sekitar jam 9 malam panitia mengumumkan istirahat 5 menit untuk menyantap kue.
Sesudah itu dilanjutkan dengan marawis yang menceritakan sejarah hidup Rasulullah, yang kemudian disambung dengan ceramah oleh Habaib yang lain, namanya juga lupa, yang isi khotbahnya antara lain menyinggung tentang kelompok yang menentang perayaan maulud, yang mengharamkan doa qunut, dan melarang ziarah kubur dan tahlilan, beliau juga mengatakan sesuatu tentang akhlak. Pada saat Habaib sedang khotbah tiba tiba terdengar suara marawis dari kejauhan, rupanya ustad Dr Kyai Haji Zaenudin MZ sudah datang dan disambut oleh marawis dari ujung pasar pedok. Karena mendengar sang superstar yang ditunggu sudah datang sang habaib bertanya pada semuanya, "terusin jangan niiiiiiiiih?" yang dijawab serempak "terusiiiiiiiiiiiiiiiin" dan sang habaib meneruskan khotbahnya tentang akhlak tadi.
Ustad zaenudin yang jagoan mengolah kata akhirnya diberi kesempatan terakhir untuk berkhotbah, dia mensitir khotbah sang habaib sebelumnya tentang akhlak. Mulailah sang ustad betawi kocak ini berimprovisasi dalam khotbahnya, berikut beberepa plot yang oom ingat:
"ini ada cerita soal akhlak, ada orang beli radio baru dia nyalakan radionya kenceng kenceng trus dia ngomong, " radio..... radio gue, dibeli pake duit gue, rumah....... rumah gue, kalo radionya gue pasang kenceng kenceng terserah gue, ada ape sama lu.....", tetangganya nyaut, "mata.... mata gue, yang ngantuk gue, kamar.... kamar gue, kenapa suara radio lu masuk kesini....."
"......memang sudah jadi tugas walikota untuk merapikan jalan jalan yang berlubang, dan juga lubang yang berjalan jalan....." hehehehehehehehe bise aje ustad nyindirnye.
"......bener ibu ibu? bener ? ..........saya gak pake betul lagi sekarang, udah dipake si kiwil.........."
" sekarang banyak penyakit KUTIL, kurang teliti, misalnya ada kejadian seorang wartawan melihat ada kerumunan orang dijalan, rame banget, sang wartawan ingin tau ada apa gerangan, kemudian dia mencoba melihat pusat kejadian, tapi karena padat dia ga bisa lewat, dia tanya ada apa, dijawab ada yang ketabrak ojek, timbul akalnya supaya bisa lewat, "permisi, permisi, saya ayahnya si korban" katanya, mendengar itu masyarakat yang berkerumun memberinya jalan untuk melihat korban yang tertabrak itu, "minggir minggir ayahnya korban dateng...." kata sebagian penonton, akhirnya sang wartawan berhasil melihat "si korban tabrakan" yang ternyata anak monyet..........
Tuesday, May 13, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
oom, ceritanya lucu banget, saya sampai seperti orang gila nih, ketawa sendiri di depan komputer ^_^
Post a Comment