Dalam bulan ramadhan kita menjalani hidup penuh dengan pengendalian diri, menahan lapar, menahan haus, menahan nafsu, mengendalikan diri.
Dan itu rasanya enak sekali.
Kita merasa ringan, dengan membuat sedikit sekali kesalahan.
setiap gerak langkah kita jadi ibadah.
Tapi setelah ramadhan usai, kebanyakan kita kembali pada ritme rutin yang lama, pola hidup yang "normal"
Dan kita biasanya menunggu dan berharap, berjumpa lagi dengan ramadhan tahun depan.
Itupun kalau sempat, kalau dikasih kesempatan.
Pertanyaannya adalah...MUNGKINKAH RAMADHAN SETIAP BULAN ?
bisakah kita bertahan dengan suasana ramadhan dari syawal hingga sya'ban tahun depan?
Oom yakin kita sebetulnya bisa, tapi kita enggan. Dalam rutinitas hari hari, kita kembali tergoda setan.
Ada satu contoh, oom merokok sejak SD. tahun 1975 -76 oom sudah merokok sembunyi sembunyi. Sampai akhirnya berani terang terangan.
Tapi sejak Ramadhan 1988 oom berhenti merokok - sampai sekarang. Mencobanya lagi satu batang pun tidak pernah lagi, tidak ada minat.
Itu mungkin bisa dijadikan motivasi buat oom sendiri, untuk melepaskan kebiasaan buruk yang selama ramadhan ini bisa oom kendalikan, dibulan bulan kedepan. Semoga mulai sekarang, setiap bulan menjadi bulan Ramadhan, semoga setiap hari menjadi hari hari dengan pengendalian.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment