kisah ini terjadi sekitar tahun 1999, ketika awal oom mulai buka toko BEN HANDPHONE.
Waktu itu oom kalau beli voucher dari sales yang datang ke toko, namanya ricky, langganannya sudah cukup banyak tapi dia seringnya mangkal di toko oom sambil tunggu orderan. suatu hari ketika ricky seperti biasa mangkal di toko oom, handphonenya bunyi, ada telpon dari langganannya yang lain, tapi bukan mau ngorder, suaranya (kata ricky) terdengar panik, langganannya ricky itu yang juga pedagang voucher ditahan dikantor polisi karena dituduh menipu konsumennya.
Karena ricky merasa bertanggung jawab diaapun segera pergi ke kantor polisi di daerah jatinegara, tempat pedagang itu ditahan, sesampainya di kantor polisi ricky menanyakan duduk perkaranya,
dijelaskan oleh polisinya bahwa tersangka telah menjual pulsa palsu, sang korban seorang ibu mengadukan perkara penipuan itu yang segera ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian dengan menangkap sang tersangka yang kebingungan di tokonya.
Ricky menanyakan voucher barang buktinya yang katanya palsu, setelah di cek ternyata memang vouchernya ricky yang supply, kemudian ricky menghubungi operator voucher tersebut menanyakan status voucher itu yang ternyata BELUM DIGUNAKAN, artinya vouchernya masih ada isinya. Ricky masih bingung, kenapa pulsa ada isinya kok ga bisa masuk?
kemudian ricky menanyakan handphone si korban, yang juga menjadi barang bukti , setelah diperiksa ricky tertawa terbahak bahak dikantor polisi sampai dia dibentak: "Hei jangan ketawa begiitu disini, ini kantor polisi !" salah seorang polisinya marah.
Ricky dengan muka yang merah karena ketawa geli minta maaf dan dengan masih terkekeh kekeh dia menjelaskan "Pak polisi, ini pulsa SimPATI, tadi sudah saya cek pulsanya masih utuh isinya" Polisinya yang tadi marah tanya lagi " kalo ada isinya kenapa tadi tidak bisa disi? kami tadi juga sudah coba dan jawabannya PULSA YANG ANDA MASUKKAN TIDAK DIKENAL, berarti kan ini voucher palsu !"
"Pak, sampe lebaran kuda juga pulsanya ga bakal masuk, ini pulsa SimPati, nah handphone si ibu korban ini kartunya Mentari, mana bisa masuk?"
akhirnya si pedagang apes itu dipulangkan dan polisinya merah padam mukanya menahan malu.
Monday, July 14, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment